Inilah Sisitem dan Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia berdasarkan cuplikan dari Buku Reorentasi Pendidikan Islam,Karya Profesor,Doktor Jusuf Amir Faisal.
|
Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia |
Sebenarnya Pendidikan Islam telah berkembang semenjak atau seiring bersama datangnya Islam ke Indonesia. Sebagaimana di negara-negara lain, perkembangan pendidikan Islam sangat dipengaruhi oleh sekte-sekte atau pemahaman terhadap ilmu keislaman dan perkembangan yang ditimbulkan oleh keadaan setempat. Sejak berkembangnya sistem pendidikan barat yang berlandaskan dengan filsafat pragmatis, banyak sistem pendidikan lama, baik dalam perumusannya, tujuannya, programnya, strukturnya, jenjang dan metode serta evaluasi pendidikannya disamakan dengan sistem pendidikan model Barat hingga batas tertentu termasuk pada lembaga-lembaga pendidikan Islam.
Penyesuaian sistem pendidikan Islam ke dalam sistem pendidikan Barat pendekatan hipotesis defisit sebenarnya tidak hanya sebab pendidikan Islam tidak lagi berorientasi pada tujuan Islam untuk mencapai taraf manusia bertaqwa agama, melainkan juga tidak mencapai tujuan pendidikan Barat yang bersifat Mondial dan sekuler. Sementara pembaharuan sistem pendidikan Islam modern berasal dan berada pada taraf ambivalensi, sistem pendidikan tradisional seperti pesantren semakin merasakan adanya kekurangan dalam program pendidikannya. Yang dimaksud adalah kurang efektifan pesantren untuk melahirkan ahli-ahli ilmu agama sementara di bidang muamalah yang mencakup penguasaan berbagai disiplin ilmu pengetahuan serta skill atau kahlian seakan-akan merupakan kekhususan garapan sistem pendidikan sekuler.
Keadaan seperti ini dirasakan sebagai suatu sistem pendidikan yang tidak memprasanai suatu kualitas hidup didunia dan kelak di akhirat.oleh sebab itu,sejalan dengan tumbuhnya berbagai macam kesadaran lain dikalangan umat islam seluruh dunia,di indonesia juga tumbuh kesadaran yang mendalam untuk mencari suatu sisitem pendidikan islam baru yang bisa membantu umat untuk mencapai tujuannya sebagai hamba Allah SWT dan terhindar dari himbauan atas perangkap sekularisme,kemusyrikan dan keterbelakangan.
Hal itu merupakan usaha lanjutan yang terus menerus disempurnakan sejak beberapa abad yang lalu.sebagai contoh,lihatlah perubahan bentuk sistem pendidikan islam di beberapa tempat.kita melihat perubahan dari sistem pendidikan pesantren ke sistem pendidikan madrasah dan dari sistem pendidikan madrasah ke sistem pendidiakan sekolah islam termasuk sistem pendidikan agama islam disekolah-sekolah umum.sementara itu,sistem pendidikan pesantren tetap berjalan yang seringkali berdampingan baik dengan sistem pendidikan madrasah atau sistem pendidikan sekolah islam dalam satu kampus.
Sekarang sudah sangat dirasakan,masalah kuantitatif yang menyangkut semakin meningkatnya jumlah anak-anak usia sekolah tidak seluruhnya tertampung pada lembaga-lembaga pendidikan mendorong semakin perlunya penyiapan lembaga-lembaga pendidikan islam yang responsif terhadap kepentingan dan kebutuhan mereka.
Secara kuantitatif sistem pendidikan islam gaya baru yang memadukan normatif yang bersumber pada sistem nilai mutlak dengan pendekatan deskriptif yang dapat memenuhi pelestarian aspirasi umat dan peningkatan budaya bangsa atau pendekatan dengan konsep variabilitas dengan perumusan program pendidikan yang bersifat multi tujuan khusus atau spesialisasi dan multistrata sesuai dengan kemampuan dasar dan terapannya sangat membutuhkan terminal bagi anak didik .
Secara struktural,kita sudah sangat memerlukan organisasi dan jenjang pendidikan islam yang mewadahi setidaknya tiga macam tipologi lembaga pendidikan islam.Lembaga pendidikan islam itu berfungsi menjadi sarana yang memungkinkan terpeliharanya programnya melalui suatu sistem yang relevan dengan dasar dan kondisi,lebih efisien,dan lebih efektif dalam mencapai tujuan yang tergambar dalam konsep iman,islam dan ikhsan atau dalam konsep akiah,syariat ibadah termasuk juga muamalah,dan moral yang diproyeksikan dalam tujuan untuk meningkatkan tanggung jawab terhadap Allah,tanggung jawab terhadap perkembangan dirinya sebagai manusia,tanggung jawab sebagai masyarakat,tanggung jawab terhadap lingkungan ekologinya dalam struktur pendidikan yang multiprogram dan multstra.