Ilmu manajemen yang menjadi prasarat berjalannya program pendidikan secara sistematis dan kontinyu harus menjadi sebuah sistem dalam lembagapendidikan. Jangan sampai manajemen tersebut hanya lips servis, pemanis lidah tapi kosong dalam praktik.Jadi manajemen sebagai sistem berarti menjadi aturan main yang mengikat seluruh person yang ada di dalamnya, meskipun pergantian kepemimpinan itu terjadi namun sistem tetap harus berjalan, berganti pemimpin seperti sinyalemen yang ada di negeri ini.
Dengan menjadikan manajemen sebagai sistem, kontinuitas program dapat dijamin, dan tujuan jangka panjang bisa terealisasikan, tidak terputus dan terpotong di tengah jalan karena kepentingan personal dan primordial. Inilah yang terjadi di negara-negara maju,mereka mempunyai tujuan jangka panjang. Jadi, siapapun yang melaksanakannya, tidak akan berpengaruh. Karena,semua mengarah kepada tujuan jangka panjang tersebut sama seperti malaysia, singapura, dan lainnya.
Sistem merupakan sebuah kesatuan utuh bersama dengan bagian-bagiannya yang tersusun secara sistematis, yang memiliki hubungan antara satu dengan yang lainnya, dan juga sesuai dengan konteksnya. Jadi, ciri-ciri system antara lain, merupakan suatu kebulatan, mempunyai bagian-bagian yang disebut subsistem, sub-sub sistem, dan seterusnya sampai dengan bagian yang terkecil yang disebut komponen, bagian-bagian itu memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya, yang bila salah satu atau beberapa bagian rusak atau mengganggu sistem, dan selalu berada pada konteksnya, yaitu lingkungannya atau latar belakangnya
Bila sekolah atau pendidikan dipandang sebagai sistem, maka ia termasuk sistem terbuka. Begitu pula halnya dengan manajemen. Sistem terbuka mempunyai arti bahwa sekolah, pendidikan, atau manajemen tidak mengisolasi diri dari lingkungan pijakannya, namun juga selalu mengadakan kontak hubungan dan kerjasama. Lawan dari sistem terbuka adalah sistem tertutup, yang kebanyakan ada pada benda-benda elektronik, misalnya jam tangan, kipas angin, komputer, dan sebagainya. Perlu diketahui bahwa tidak ada sistem yang terbuka atau tertutup 100% . Begitu pula intensitas keterbukaan atau ketertutupan nya juga berbeda-beda. Kedua sistem ini bersifat kontinum.
|
Ilmu Manajemen Sebagai Sistem dalam Lembaga Pendidikan |
Mengapa memakai pendekatan sistem dalam membahas manajemen ?
Karena, gerakan sistem adalah sesuatu yang baru dan cocok diterapkan dalam bidang pendidikan pada umumnya dan manajemen pada khususnya. Sesungguhnya, tetap masih ada gerakan yang lebih mutakhir dalam administrasi, yaitu pendekatan situasional. Namun, pendekatan ini tidak dipilih mengingat pendekatan sistem itu sendiri bisa merangkul pendekatan situasional berkah keterbukaannya terhadap lingkungannya.contohnya, dalam masyarakat dan peraturan pemerintah berubah, sekolah, pendidikan, atau manajemen akan mengubah deh itulah agar selaras dengan kemauan masyarakat dan pemerintah.
Sistem terbuka meniscayakan partisipasi aktif seluruh elemen pendidikan dalam mengemukakan pendapat dan ide-ide sekedarnya dalam memajukan pendidikan. Mereka juga diharapkan aktif melakukan koordinasi dan pengawasan sehingga bisa mendeteksi kelemahan, kekurangan, dan penimbangan yang terjadi yang harus secepatnya diperbaiki. Disinilah manajemen dengan sistem terbuka mampu menjamin transparasi transparansi, akuntabilitas, dan responsibilitas terhadap kinerja yang dilakukan.
ADS HERE !!!