Apa strategi yang dapat dilakukan bangsa Indonesia agar Kualitas Pendidikan Indonesia tidak paling rendah,seperti kabar baru-baru ini yang dikabarkan bahwa bangsa sistem pendidikan indonesia menempati urutan ke-9 dari bawah di dunia dan bagaimana Cara Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia indonesia bisa bersaing di era globalisasi ? Jawabanya singakatnya adalah dengan : Memacu Kreativitas.
|
cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia indonesia |
Kreativitas merupakan strategi yang sangat penting untuk ditumbuh kembangkan dalam kultur pendidikan di negara Indonesia. Kreativitas adalah runya zaman globalisasi dengan ciri khasnya dan kompetisi terbuka. Hanya mengandalkan otak kiri atau intelektual dan mengabaikan otak kanan emosional komitmen, kreativitas, pantang menyerah, dan lain lainnya, maka bangsa ini ke depan akan Tersisih. Kita bisa melihat kebangkitan China dalam bidang teknologi yang luar biasa. dia bisa membuat terobosan teknologi praktis ekonomis, namun memberikan kemanfaatan besar bagi masyarakat. Ini tidak lepas dari kreativitas tinggi masyarakatnya yang selalu terasah. Sedangkan pendidikan kita selama ini jelas dengan menganakemaskan otak kiri dan meminggirkan peran otak kanan, Sehingga kreativitas anak didik rendah dan tidak kompetitif. Oleh karena itu, sudah saatnya pendidikan bangsa Indonesia ini memadukan dua hal tersebut, bahkan 3 sekaligus dengan tambahan kecerdasan spritual supaya kecerdasannya lebih integral dan holistik. cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia indonesia Sudah banyak di negara-negara maju yang memperbaiki strategi pendidikannya dari pendidikan yang hanya mengandalkan otak kiri. Misalnya, adalah pendidikan di Korea Selatan pada abad ke-21 adalah menempatkan aspek pengembangan kreativitas sebagai prioritas yang paling utama. Di Negara Singapura, mulai pada tahun 2005, sistem pendidikannya disebut holistic education, dalam arti : membangun moral anak didik, intelektual, sosial, dan estetika. Negara yang berhasil adalah negara yang bereproduksi melalui pengembangan industri atau ekspansi manufaktur, atau berwira usaha.
Untuk itu, sikap kerja keras, dedikasi, dan keahlian yang ada pada semua lini produksi merupakan kunci utama yang harus dimiliki. Artinya, negara tersebut akan memberikan prioritas pada pengembangan karakter SDM yang kondusif untuk sebuah masyarakat produsen. Jepang, Korea, Taiwan, dan China adalah negara-negara yang terkenal sebagai negara produsen yang andal dan karakter bangsanya terkenal sebagai bangsa yang mempunyai etos kerja tinggi, hemat, dan mau bersusah-susah dulu untuk membangun istana masa depan tidak berlebihan menyebut Hongkong dan Singapura sebagai contoh kawasan kecil yang tak memiliki sumber daya alam, namun keduanya boleh bangga karena termasuk yang terkaya di dunia. Sebab, etos kerja dan kualitas kerjanya yang bagus. cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia indonesia.
Apabila negara-negara maju merasa semakin sulit untuk dapat bersaing dengan China dan India dalam berbagai sektor industri dan teknologi informasi, Bagaimana dengan Indonesia yang rata-rata kualitas sdm yang masih relatif lebih rendah ? Meskipun demikian, sebetulnya Indonesia mempunyai potensi besar dalam bidang kreatif ekonomi namun pertanyaannya adalah Apakah kita sudah siap bersaing dengan negara-negara lain yang terus mengembangkan kualitas produk dan jasa nya secara kreatif dan inovatif ? Selain itu, Apakah Indonesia bisa menjadi tempat yang kondusif bagi tumbuhnya manusia-manusia kreatif, berkarakter jujur, beretos kerja tinggi, disiplin, ramah, baik hati, toleran, dan sebagainya, Sehingga menarik untuk Para investor ? Semuanya bermuara dari bagaimana Mereka dididik dan dipersiapkan.
Sayangnya, banyak praktik pembelajaran di indonesia justru menghambat berkembangnya kreatifitas anak-anak. menurut Howard gardner, Sistem pendidikan yang salah dapat membunuh kreativitas anak-anak sehingga hanya tinggal 10% dari potensinya ketika usia 8 tahun. Ketika salah Didik ini berlangsung sampai pada usia 12 tahun, potensi kreativitasnya menurun hingga hanya 2% saja. Jadi, pendidikan usia dini dan Sekolah Dasar adalah masa-masa emas untuk mengembangkan potensi kreativitas manusia. Sebesar 95% Pertumbuhan otak terjadi pada usia dibawah 12 tahun. Apabila kita salah mendidiknya, pertumbuhan struktur jaringan otak akan terhambat, dan dampaknya adalah permanent. Sejumlah pakar mengatakan bahwa banyak Praktik pendidikan yang dianggap sebagai Creative Killer, dan itu ternyata masih lazim dilakukan di Indonesia. Terlalu menekankan praktik menghafal isi teks buku, sistem tes yang membutuhkan jawaban Baku atau standar misalnya benar atau salah, sistem pilihan berganda, serta melatih memori jangka pendek menghafal hanya untuk bisa menjawab tes, dan akan lupa Beberapa hari kemudian adalah berbahaya bagi perkembangan kreativitas. cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia indonesia
Cara-cara tersebut hanya mengembangkan kemampuan berpikir Yang paling rendah setara dengan kemampuan berpikir burung kakatua atau beo yang dapat dilatih untuk menghafal lagu atau kata-kat tertentu. coba Bayangkan anak-anak Didik Kita sejak kelas satu SD sudah dipersiapkan untuk berpikir dengan cara seperti ini, sehingga mereka terbiasa berfikir linear , sederhana atau textbox thinking.
Selain itu, materi pembelajaran yang diberikan secara parsial dan abstrak juga bisa menjadikan para murid tidak bisa berfikir Higher order thinking skills yaitu konseptual Atau keterkaitan antara materi pelajaran dan keterkaitannya dengan kehidupan nyata,Berfikir sintesis untuk memberikan solusi atau pemecahan masalah, serta berpikir kritis untuk menyaring dan mengolah berbagai informasi yang ada.
Proses pembelajaran yang kaku menjadikan murid lebih banyak menyimak, tanpa diskusi yang aktif, beban pelajaran yang terlalu berat akan membuat rasa tertekan, dan ketakutan siswa terhadap kegagalan, serta guru yang kaku atau galak, melengkapi daftar panjang creative killer yang masih berlangsung dalam proses pendidikan di indonesia . sehingga berefek menjadikan Anak didik yang rendah diri, takut dhadapkan pada resiko, menjadi pasif dan tidak berkarakter. Inilah mungkin yang menjadi sebab jumlah wiraswasta rakyat indonesia hanya di bawah satu persen. Sebab, untuk menjadi wiraswasta sangat diperlukan kreativitas, sikap berani mengambil resiko, karakter jiwa yang percaya diri, disiplin, dan memiliki etos kerja yang tinggi. Oleh sebab itu, reformasi pendidikan demi menghasilkan masyarakat yang kreatif adalah mutlak jika kita ingin keberhasilan yang gemilang dalam ranag era ekonomi kreatif.